Kamis, 22 November 2018

Mengisi Kegiatan Selepas Lulus Kuliah

Bismillahirrahmanirrahiim.. Alhamdulillahirabbil'alamin..
Allahumasholi'ala muhammad wa'ala alihi washohbihi wasalim..

Semua orang yg kuliah pasti menginginkan lulus dengan lancar dan sukses. Kelulusan haruslah disyukuri karena merupakan pencapaian dan kepuasan dari upaya dan kerja keras saat kuliah yang akhirnya terbayarkan bahkan kelulusan juga merupakan suatu kebanggaan bagi keluarga. Namun ada baiknya jangan terlena terlalu lama karena kelulusan itu bukanlah akhir perjuangan hidup tapi kelulusan merupakan awal babak tantangan hidup yang baru.

Mudah saja untuk menikmati kelulusan namun sesiap apa Anda menjalani kehidupan setelah lulus kuliah? Tidak semua orang mampu dengan tegas menjawab pertanyaan ini, mau apa setelah lulus kuliah. Hal ini wajar saja karena kita tidak tahu bagaimana masa depan kita. Yang dapat kita lakukan hanyalah menjalani kehidupan ini dengan mengambil kesempatan-kesempatan yang ada.

Setelah lulus kuliah akan ada tantangan hidup yang baru yaitu bekerja nyata dalam masyarakat. Setelah lulus dari perkuliahan akan ada tuntutan pribadi ataupun sosial umumnya adalah mendapatkan matapencaharian/pekerjaan. Namun tidak semua orang akan langsung cepat mendapat pekerjaan yang diinginkan. Ada yang seminggu dapat, sebulan dapat, berbulan-bulan baru dapat bahkan setahun baru dapat. Jangan sampai ada waktu kosong yang terbuang untuk menunggu dapat kerja.

Baiklah berikut ini saya sedikit berbagi sebagai aktualisasi semangat berbagi dari pengalaman pribadi, aktivitas apa saja yang bisa dilakukan selepas lulus dari kuliah selagi menunggu atau memantapkan diri ingin akan berkarir di mana.

1. Kursus bahasa Inggris
Jaman sekarang soft skill berbahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam banyak bidang profesional. Untuk mencari kerja atau beasiswa umumnya akan diutamakan yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Paling tidak kita berbekal TOEFL sehingga punya keunggulan untuk daftar kerja atau beasiswa.

2. Magang proyek penelitian dosen
Magang proyek penelitian dosen ini bermanfaat untuk menambah pengalaman atau jam terbang keterampilan kita dalam suatu pekerjaan, selain untuk mengisi waktu yang bermanfaat dan bisa juga dapat uang lelah. Setelah lulus bisa browsing dosen atau peneliti di institusi atau lembaga yang diminati. Katakan kata kuncinya "saya sangat tertarik dengan bidang tersebut, apa yang dapat saya bantu".

3. Kerja magang atau kerja partime
Baru-baru ini beberapa perusahaan BUMN mengadakan program internship atau bisa juga perusahaan lainnya. Segera bergerak untuk mencari perusahaan yang ada program internshipnya karena biasanya ada syarat maksimal lulus kuliah 1-2 tahun. Bisa juga mencari informasi ini dari koneksi dosen yang ada di universitas waktu kuliah dulu.
Kalau ingin tantangan coba aja daftar ojek online. Hehee.. lumayan mengisi waktu yang bermanfaat.

4. Cari beasiswa
Jangan berkecil hati atau pesimis dengan kesempatan beasiswa untuk studi lanjut. Sambil mengisi waktu dengan aktivitas bermanfaat lainnya tetap kejar syarat-syarat untuk beasiswa. Semua orang yang lulus kuliah memiliki kesempatan untuk bisa studi lanjut dengan beasiswa.
Itulah karena kita tidak tahu masa depan kita, siapa tahu ada kesuksesan dapat beasiswa. Kita akan tahu hasilnya jika mencoba, tp tak akan pernah tahu jika belum mencoba.

5. Ikut volunteer atau relawan
Biasanya terbuka kesempatan untuk menjadi relawan misalnya relawan kesehatan bantu2 ikut donor darah, relawan lingkungan, relawan ekspedisi, relawan institusi penyakit kanker, spektrum autis, relawan pendidikan daerah tertinggal dan lain-lain.

6. Wirausaha
Mulailah berwirausaha sejak dini karena itu memunculkan sikap mandiri dan jiwa kepemimpinan secara pribadi ataupun sosial. Kalau belum bisa yang besar maka yang kecil saja sudah cukup. Manfaatkan marketplace onlineshop, karena sekarang sudah memasuki revolusi industri 4.0 di mana akan ada banyak unsur teknologi jaringan dan informasi untuk membantu produksi dan penjualan.

Baiklah, itu semua yang saya tahu. Semoga informasi di atas bermanfaat. Jangan sampai menyesali waktu yang terbuang karena masih bingung tidak melakukan apa-apa setelah lulus kuliah.

Akhir kata, mohon maaf bila ada salah dan kurangnya.. wallahu'alambishowab..
(Aditya Rahman Ernanto, Novemver 2018)

Sabtu, 27 Oktober 2018

Mencari Jodoh yang Berkah

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.. alhamdulillahirabbil'alamin dan semoga shalawat dan salam selalu terlimpah pada Rasulullah Muhammad SAW.. saya menulis ini semata2 dengan niatan semangat ingin berbagi bukan merasa paling benar atau menyombongkan diri. Semoga ada hikmah kebaikan2 di dalamnya yg dapat dijadikan pelajaran.

Pada dasarnya setiap makhluk hidup memiliki fase bertumbuh lalu berkembang. Sama halnya dengan manusia dari semenjak dilahirkan akan mengalami fase pertumbuhan fisiknya kemudian perkembangan kematangan aspek seksualnya (baik berpengaruh fisik maupun mental).

Ketika seseorang telah mengalami perkembangan atau kematangan maka akan mulai adanya rasa suka dengan lawan jenis. Hal ini tentunya tidak dapat ditahan-tahan karena sudah secara alamiah terjadi. Jika sudah mampu maka menikah adalah jawabannya. (Cukup mampu aja jangan ditambah2 mapan atau kemewahan lainnya). Kesiapan untuk menikah tidak ada patokannya, biasanya klo sudah berani dan mampu bertanggung jawab terhadap pasangan, siap menerima baik buruk pasangan dan khawatir terjerumus dosa zina namun ada dorongan untuk melampiaskan nafsu biologis itu sudah tanda-tanda siap menikah.

Sebelum akan menuju pernikahan tentunya tahapan awal yang akan dilalui adalah memilih jodoh. Karena menikah adalah suatu tahapan besar dalam hidup kita yang akan berpengaruh bagi peradaban manusia ke keturunannya dan harapannya akan dilalui sampai akhir hayat, maka proses memilih jodoh ini juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Misalnya meskipun kita sudah suka sama suka dengan lawan jenis tapi apakah yakin itu yang terbaik bagi kita, apakah yakin benar2 akan berjodoh dengannya. Hanya Allah lah yang paling tahu, maka jangan sampai melampaui batas.

Karena ikhtiar mencari jodoh juga diniatkan ibadah maka harus diikhtiarkan keberkahannya, kemuliaan prosesnya. Misalnya ada orang yg pacaran (klo kata kawan saya "pacaran itu adalah aktivitas bukan status") dan yang lainnya menjalani nadzor. Keduanya tujuannya sama2 ingin kenal, ingin mengetahui seluk beluk calon pasangan masing2 tapi yang berbeda adalah keberkahannya, kemuliaan prosesnya.

Kata sahabat saya yg sepertinya mengutip dr hadits "perbuatan dosa itu cirinya rasa tidak tentram/gundah dan khawatir diketahui orang lain". Klo orang pacaran kan biasanya ada perasaan gundah-galau dan juga takut ketemu orang lain yang kenal (atau klo ndk ada malu atau msh belum paham yaa malah diumumkan) sedangkan proses nadzor adalah pertemuan yang terkontrol oleh mahram atau guru ngaji atau teman dekat pihak wanita yang tidak disebarluaskan untuk menjaga kemuliaan prosesnya.

Berikut ini tahapan-tahapan mencari jodoh yang berkah menurut pengalaman pribadi saya. (Terus bagaimana kita tahu kalau prosesnya itu ada keberkahan di dalamnya.. jawabannya kalau sudah sesuai tuntunan sunnah Rasulullah SAW dan Sahabat lalu prosesnya mudah dan lancar, insyaAllah ada keberkahan di dalamnya, ada ketentraman dalam hati karena inysaAllah Allah yang memudahkan jalan kebaikan)

1. Niatkan ibadah untuk menuju pernikahan.
jangan salah niat mencari jodoh untuk dipilih2 terus, diseleksi-seleksi terus sampai2 malah pacaran tapi alasan nunda2 nikah. Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, begitu juga tidak boleh bermaksiat delam proses ketaatan dalam ibadah.
Kenapa prosesnya harus dijaga keberkahan dan kemuliaannya, kalau saya sih agar kelak anak2 kita juga dapat mengambil contoh dg panutan yg nyata pada kedua org tuanya. Alasan utamannya adalah niat karena Allah.

2. Tetapkan kriteria dulu bukan orangnya dulu.
Misalnya antum sukanya atau nyamannya dengan yang sholih/shalihah (shalat tepat waktu, baca Alquran tartil dan istiqomah, hafalan Alquran terjaga ditambah hadist), wajah enak dipandang, suara lemah lembut tidak keras, bisa masak, sdh bekerja dan lain lain..
Setelah itu berkontemplasilah memahami diri sendiri kemudian harus sadar diri. Yang baik akan memilih yang baik juga. Maka sambil cari juga tetap memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri.

3. Cari/incar yang sudah dikenal dg baik dan terjaga.
Jika kita sdh punya kriteria barulah mencari targetnya. Hal ini supaya kita tidak terpaku oleh orangnya, apalagi sampai2 maunya pokoknya sama si anu, gk mau sama yg lain. Jangan membatasi rezeki diri sendiri.
Naahh, seandainya klo kita sudah kenal orangnya yg memiliki kriteria yg kita idamkan, kita lebih mudah mantap melanjutkan prosesnya. Apalagi sudah kenal dengan orang tuanya, keluarganya. Tapi klo orgnya tidak mau / tidak berkenan yaa sudah jgn memaksa.

4. Jika belum kenal atau belum ada incaran, maka ajukan proposal perkenalan atau proposal ta'aruf.
Proposal ta'aruf berisi biodata pribadi yang diperlukan. Titipkan ke orang yang dipercaya, misalnya orang tua, kakak, paman, guru ngaji, sahabat dekat.
Saya dulu minta dikenalkan teman kos saya, siapa tahu ada temannya yg sdh siap nikah dan sedang cari jodoh.

5. Pilih karena agamanya, baru aspek lainnya.
Berdasarkan hadits yg dilihat adalah kecantikan, harta, keturunan dan agama. Maka utamakan agama karena aspek lainnya itu hanya aspek duniawi saja (meskipun perlu diperhatikan juga). Kecantikan akan berubah seiring waktu, harta tidak dibawa mati (kecuali diamalkan), keturunan pun tidak menjamin mewariskan ketaatan ibadah.
Klo saya dulu sih saya sederhanakan kriteria saya, yang penting ibadahnya baik dan menyenangkan jika dilihat (sikap dan paras wajanya), cukup, selebihnya bonus. Makin sederhana kriteria dlm memilih maka makin mudah, insyaAllah.

6. Nadzor, saling bertemu, melihat dan bertanya.
Proses ini dilalui jika sebelumnya tidak saling kenal, hanya tau dari tukar biodata ta'aruf. Maka untuk semakin meyakinkan/memantapkan diri harus bertemu. Tanyakan sudah siap menikah apa blm, sdh mendapat ijin dr org tua apa blm, klo sdh menikah mau tinggal dmn, mau bekerja seperti apa, ibadah sunnah yg sering dilakukan apa, coba baca Alquran gmn bacaannya, hobi yg disukai apa, dll..
Tapi klo sdh saling kenal bisa langsung aja ke rumah org tua/wali si akhwat bilang mau silaturahim tujuannya mau mengkhitbah/melamar anaknya atau si akhwatnya. Klo gak tau alamat rmhnya yaa tanya aja sm akhwatnya langsung. Klo gk dikasih yaa berarti antum ditolak. Cari yg lain.
Tujuan nadzor adalah mendapatkan kemantapan hati, sesuai hadist Nabi SAW. Jadi harus mantap lanjut atau mantap selesai.

7. Istikhoroh.
Lakukan shalat sunnah istikhoroh untuk memantapkan melangkah baik itu lanjut prosesnya atau selesai prosesnya (bukan untuk dapat wangsit yaa, misalnya mimpi dan semacamnya). Shalat ini bisa dilakukan beberapa kali supaya benar2 yakin mengambil keputusan. Jawaban istikhoroh adalah kemudahan atau kelancaran prosesnya yg dihajatkan.. klo prosesnya mudah atau lancar maka insyaAllah Allah yg memudahkan menunjukkan jalannya..
Baca dan hayati doa istikhoroh (cari aja sendiri di gugel).

8. Khitbah/lamaran.
Setelah yakin mantap maka segera lamar. Klo bisa dicapai yaa didatangi klo jauuuhh buanget yaa pakai telepon.
Saya dulu melamar dari Surabaya ke Medan cuman berdua dengan ditemani Ayah saya.
Ini sih isi acaranya tergantung kesepakatan dan tradisi. Tapi tetap diperhatikan tuntunan sunnah Rasul SAW dan bagaimana contoh para Sahabat.
Yang paling penting ada pernyataan melamar dan ada jawaban dari lamaran maka itu sah.
Jangan lupa ketika khitbah, langsung tentukan kapan tanggal pernikahan, supaya tidak tertunda2.
Sebenarnya sih baiknya ndk perlu ada foto2 berdua segala pamer cincin gt, karena masih lamaran tidak mengubah status haramnya mengumbar syahwat pada yg buka haknya. Bahkan ndk perlu tuker cincin juga (tp klo punya harta berlebih yaa monggo aja yg penting ikhlas). Allah yg membolak balik hati manusia.. belum tentu jg lanjut ke pelaminan oleh karena itu bersikap wajar saja itu sdh yg terbaik.

Yang terakhir, org pacaran dan orang yg melalui ta'aruf sama2 bisa menuju ke pernikahan, yang membedakan adalah keberkahan dan kemuliaan prosesnya. Apa Anda rela anak perempuan Anda diajak pacaran yg kita tidak tau dia diapa2in oleh pacarnya?..

Okee, cukup sekian dulu. Untuk proses nikahnya lain waktu yaa.. jadi buku ntr klo saya tulis semuanya.. ahaha..
Itu berdasarkan pengalaman saya dan sependek pengetahuan saya, jadi klo masih ada salah dan kurangnya yaa wajar, mohon dimaklumi..
Wallahua'alambishowab..

(Aditya Rahman Ernanto, Oktober 2018)

Rabu, 24 Oktober 2018

Tips memilih universitas bagi yg ingin berkarir menjadi dosen

Profesi dosen merupakan bidang pekerjaan yang dapat membuat kita terus berkembang untuk mencapai karir fungsional setinggi-tingginya, mulai dari asisten ahli, lektor, lektor kepala, sampai menjadi guru besar/profesor.
Profesi dosen mirip seperti pekerja seni di dalam bidangnya. Dia belajar apa yg dia senangi, dia mengajar apa yang dia senangi dan berkarya di bidang yg dia ahli. Dosen dituntut untuk melakukan tridharma perguruan tinggi diantaranya mengajar, penelitian, dan pengabdian. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan tersebut dimulai dari memilih Univ yang tepat untuk mendukung berkarir. Berikut ini saya berikan sedikit tips2 berdasarkan dari pengalaman pribadi agar tidak salah memilih univ untuk berkarir.

1. Pilih univ yang memiliki prodi sesuai minat/bidang yg ditekuni.
Jadi pertama harus kenali diri dahulu ingin apa, mau kemana, bisa apa, kurangnya apa, lebihnya apa. Agar bs mencapai potensi maksimal dalam berkontribusi dan berkarya. Misalnya Anda jurusan Biologi dengan minat keahlian Zoologi, maka jangan memilih prodi Biologi yg membuka lowongan untuk keahlian Botani. Anda akan sulit diterima, sulit beradaptasi dan sulit berkembang nantinya, sehingga akan terhambat perkembangan karirnya.

2. Cari info kesejahteraan, tunjangan, lihat sarana, fasilitas, gedung.
Biasanya univ yg memperhatikan kesejahteraan karyawannya memiliki sarana dan prasarana yg layak. Lihat kendaraan pejabat kampus, lihat fasilitas kelas dan laboratorium.

3. Lihat yg ada jurusan kedokterannya.
Pada umumnya hanya univ yg memiliki modal investasi besar yg bisa buka prodi kedokteran. Lihat biaya masuk kedokteran seberapa tinggi.

4. Lihat akreditasi Univ dan prodi yg dituju.
Akreditasi menandakan kualitas pelayanan pendidikan selama ini seperti apa. Nilai akreditas tinggi dapat mempengaruhi minat konsumen (masyarakat) untuk mendaftarkan diri ke univ tsb.

5. Lihat jumlah mahasiswa di prodi yg dituju.
Jika mahasiswanya banyak, berarti itu adalah prodi favorit atau unggulan di Univ tsb. Yang secara tidak langsung akan ada uang tambahan bila kelebihan jam mengajar. Cara lihat jumlah mahasiswa dalam prodi bisa melalui forlap dikti.

6. Pilih prodi yg ada pascasarjananya.
Supaya nantinya ketika sdh S3 bisa mengajar jg di situ.

7. Utamakan pilih univ PTN-BH, klo gk bisa pilih univ negeri biasa, klo gk bisa juga baru deh pilih yg swasta.
Meskipun ada jg univ swasta yg kualitas pelayanan pendidikan dan kesejahteraan karyawannya setara bahkan lebih baik dr univ negeri.

Okee, demikianlah sedikit tips untuk memilih univ bagi yg ingin berkarir sbg dosen.. akhir kata semoga dapat mengambil kebaikan-kebaikan yg ada, tiada niatan apapun selain semangat ingin berbagi, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kekurangannya..
Huwallahu'alambishowab..

(Aditya Rahman Ernanto, Oktober 2018)

Kamis, 15 Februari 2018

Kisah Menuju Beasiswa LPDP

Bismillahirahmanirrahiim, segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan segala
nikmat-Nya kepada kita dan shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah
SAW dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Tulisan ini dibuat sebagai salah satu bentuk
rasa syukur saya kepada Allah atas segala nikmat-Nya, juga semata-mata sebagai aktualisasi
semangat ingin berbagi untuk kawan pembaca sekalian dan semoga ada hikmah/manfaatnya. Meskipun sebenarnya agak kadaluarsa tulisannya hehehee, mungkin ada perbedaan jaman saya dulu mendaftar beasiswa dengan sekarang.
Saya ingin berbagi cerita tentang pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.
Akhir tahun 2012 ketika saya lulus kuliah, informasi beasiswa LPDP sudah mulai
beredar. Selepas kuliah saya tidak langsung mendaftar beasiswa ini namun memilih bekerja
untuk belajar hidup secara mandiri selama 2 tahun. Sebelum membulatkan niat untuk mendaftar
beasiswa LPDP yang saya lakukan pertama kali yaitu berusaha berkontemplasi/merenung untuk
mengenal diri sendiri. Apa yang saya inginkan, apa kelebihan dan potensi saya, apa kekurangan
saya, apa motivasi saya untuk kembali kuliah lanjut, apa yang ingin saya lakukan selama studi
lanjut, apa yang ingin saya capai setelah studi lanjut, apakah dengan studi lanjut saya dapat
mencapai puncak karir tertinggi yang sesuai dengan saya. Proses ini memerlukan waktu yang
tidak sedikit, sembari saya berdiskusi dengan teman-teman dan keluarga saya.
Setelah merenung dan melalui semua yang saya alami saat itu, pada akhirnya saya
berhasil menemukannya. Saya ingin memilih bidang di mana saya dapat menikmatinya seperti
menikmati hobi favorit saya tanpa merasa bosan. Saya ingin memilih bidang di mana saya dapat
mengaktualisasikan diri dan berkembang sampai akhirnya berada di puncak dengan karya dan
kontribusi. Saya ingin melakukan lebih banyak, menjalani lebih banyak dan bermanfaat lebih
banyak di bidang yang saya pilih tersebut.
Setelah menemukan jawaban semua itu kemudian barulah saya menetapkan tekad untuk
mendapatkan beasiswa dari LPDP. Secara umum tahapan yang saya lakukan yaitu persiapan,
eksekusi, dan evaluasi. Persiapan yang saya lakukan yaitu mencari informasi sebanyakbanyaknya
tentang beasiswa LPDP misalnya sumber dananya dari mana, visi misi LPDP, segala
persyaratan pendaftaran, cakupan biaya yang ditanggung selama studi dan lain sebagainnya.
Namun di sini saya tidak akan menjelaskan secara detail mengenai hal di atas.
Persyaratan secara umum yaitu berkewarganegaraan Indonesia, telah lulus dari program
sarjana atau magister, berkarakter kepemimpinan, profesional, nasionalisme, dan lain-lain,
mendapatkan izin dari atasan (bagi yang sedang bekerja), surat keterangan sehat, memiliki
bidang keilmuan sesuai dengan sasaran LPDP, menulis esai “Kontribusiku Bagi Indonesia:
kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi /
profesi komunitas saya” dan “Sukses Terbesar dalam Hidupku”, membuat surat kelakuan baik
(SKCK), IPK diatas 3,00 (skala 4) bagi yang belum memiliki LoA, TOEF ITP>500 atau IELTS
6,0 (magister), TOEFL ITP>550 atau IETLS 6,5 (doktor), membuat proposal rencana penelitian
dan studi, bersedia menandatangani surat pernyataan yang menyatakan (1) bersedia kembali ke
Indonesia setelah selesai studi, (2) tidak sedang/akan menerima beasiswa dari sumber lain (3)
tidak terlibat tindakan melanggar hukum (4) tidak pernah terlibat tindakan melanggar kode etik
akademik (5) mengabdi kepada bangsa Indonesia (6) setia kepda NKRI (7) sanggup memenuhi
ketentuan beasiswa yang ditetapkan (8) menyampaikan data dan dokumen dengan benar.
Setelah mengetahui informasi persyaratan pendaftaran dengan lengkap, saya mulai
mempersiapkan satu-persatu persyaratan yang diperlukan. Saya mulai dengan persiapan TOEFL.
Untuk mendapatkan score TOEFL yang sesuai harapan saya mengikuti program kursus Bahasa
Inggris selama 3 bulan, dan alhamdulillah berhasil mencapai terget. Persiapan selanjutnya yaitu
menulis esai. Saya mulai menulis esai ketika dalam masa kursus bahasa Inggris, jadi disela-sela
waktu senggang kursus saya menulis dan sekalian belajar menulis dengan Bahasa Inggris. Esai
yang ditulis merupakan refleksi hasil perjalanan hidup saya selama ini, misalnya saya
menuliskan apa yang telah saya lakukan, apa yang sedang saya lakukan sekarang dalam waktu
dekat ini dan apa yang ingin saya lakukan kedepan dalam jangka waktu lama. Sedikit tips : (1)
tuliskan sesuatu yang realistis dan feasible sesuai dengan diri anda dan kondisi
lingkungan/negara anda, (2) tuliskan sesuatu yang “kekinian” untuk dipelajari dan memiliki nilai
penting untuk sekarang dan masa depan, (3) lakukan koreksi silang dengan orang lain, mungkin
saja ada yang kurang dan dapat diperbaiki. Selanjutnya adalah mengurus SKCK dan surat
keterangan sehat dari rumah sakit atau puskesmas pemerintah, saya rasa ini biasa saja hanya
jangan terlalu mendadak karena mengurusnya butuh waktu juga.
Setelah beberapa persyaratan penting sudah diselesaikan, saya mulai melakukan daftar
online dengan membuat account pada website LPDP. Isilah semua data yang dibutuhkan dan
juga unggah file sesuai dengan formatnya. File yang diunggah diantaranya (yang saya ingat) :
ijazah, transkrip nilai, score TOEFL, KTP, Surat rekomendasi, Surat ijin belajar (bagi yang
sedang bekerja), LoA (bagi yang sudah memiliki), rencana studi, surat pernyataan, skor
TPA/GRE dan 3 esai sebelumnya. Setelah pendaftaran online dan mengunggah berkas selesai
maka kita tinggal menunggu hasil seleksi administratif kurang lebih sekitar 1 bulan.
Tahap selanjutnya adalah eksekusi yaitu tahap wawancara dan Leaderless Group
Discussion (LGD). Setelah pengumuman seleksi administrasi keluar maka beberapa hari
kemudian akan dikirimkan jadwal seleksi wawancara. Dalam satu wilayah (misalnya saya di
Surabaya), seleksi wawancara dan LGD dilakukan selama 3 hari, jadi kita melihat nama kita ada
di hari keberapa. Hari pertama biasanya dilakukan verifikasi data dan absensi.
Seleksi wawancara yaitu seleksi kandidat penerima beasiswa dengan menjawab
pertanyaan dari 3 interviewers (2 dosen dan 1 psikolog). Intinya adalah bagaimana kita membuat
para interviewers yakin bahwa kita adalah kandidat yang layak dan kompeten di bidang yang
akan kita tuju. Untuk mempersiapkan seleksi wawancara yang saya lakukan yaitu latihan
wawancara baik dengan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari 2 dosen seingat saya yaitu :
- Jelaskan tentang studi plan (dalam Bahasa Inggris)
- Ingin meneliti tentang apa? Kenapa tertarik meneliti hal tersebut?
- Kenapa memilih kuliah di UGM?
- Jelaskan tahapan penelitian yang akan dilakukan!
- Diskusi mengenai apa yang akan dihasilkan dalam penelitian tersebut
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari psikolog seingat saya yaitu:
- Apa rencana hidup ke depan setelah lulus?
- Kapan akan menikah?
- Ingin berkarir sebagai apa? Alasannya?
- Apa kelebihan dan kekurangan?
Sedangkan untuk LGD yang saya persiapkan yaitu membaca topik-topik populer saat itu
dan beberapa bulan ke belakang. Dalam satu wilayah seleksi akan dibentuk beberapa kelompok
yang terdiri dari 8-10 orang untuk menjadi satu kelompok LGD. Setiap kelompok LGD akan
diberikan sebuah topik yang akan dibahas selama 20 menit baik itu untuk memberikan
pandangan, saran, ataupun solusi konkrit yang dapat diterapkan. Dalam ruangan LGD akan
dijaga oleh 2 orang psikolog yang akan menilai jalannya diskusi. Prinsipnya berbicara efektif,
realistis dan feasible, jangan terlalu mendominasi ataupun terlalu pasif. Ketika itu Alhamdulillah
semua orang yang berada dalam kelompok saya diterima sebagai Awardee.
Setelah tahap eksekusi selanjutnya adalah tahap evaluasi diri. Karena saya sudah
memantapkan hati untuk keluar kerja dan ingin melanjutkan kuliah maka yang saya lakukan
yaitu tetap mancari informasi beasiswa lainnya yang masih terbuka, saat itu yang tersedia yaitu
beasiswa dari Australia AAS (Australia Award Scholarship) dan beasiswa dari Belanda. Satu hal
yang saya ingat saat itu ialah saya lebih banyak berdoa dan berharap jika memang Allah
mengijinkan saya berhasil maka saya ingin memanfaatkan kesempatan mendapat beasiswa
tersebut dengan sebaik-baiknya sebagai jalan menuju karir saya selanjutnya, dan jika saya gagal
saya yakin Allah tetap bersama saya dengan kesuksesan di jalan yang lain. Di manapun dan
kapanpun do the best for Allah.