Jumat, 28 Desember 2012

Selalu Berharap Kebaikan Bagi Orang Lain

Suatu ketika Rasulullah SAW memikirkan tempat untuk dijadikan tempat berlindung dan mendapatkan dukungan dalam perjalanan dakwahnya dari orang2 Quraisy yg semakin menyulitkan beliau di Mekah dengan berbagai bentuk gangguan yg menyusahkan..
Beliau menuju ke Thaif untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan dr suku Tsaqif
Tibalah Nabi SAW di Thaif, lalu pergi menemui tiga orang pimpinan mereka dari pemuka Tsaqif. Mereka bertiga adalah tiga bersaudara : Abdu Yalail ibn Amr, Mas'ud dan Hubaib.
Beliau SAW duduk bersama mereka dan mengajak mereka memeluk Islam. Beliau juga menjelaskan maksud kedatanganya untuk mendapatkan bantuan dlm dakwah menyebarkan Islam dan menghadapi kaum yg menentang beliau..
Namun tanggapan ketiga orang ini sangat buruk
orang pertama mengatakan "Aku akan merobek2 kain penutup Ka'bah kalau memang benar Allah mengutusmu!"
orang kedua berkata "Apakah Allah tdk bs menemukan orang selain engkau untuk diutus?"
Orang ketida berusaha mencari ungkapan penolakan dan ingin agar kata2nya lebih bagus dan lebih tajam dr kedua orang saudaranya sebelumnya. Dia berkata "Demi Allah aku takkan menanggapimu. Kalau benar engkau adlh utusan Allah spt pengakuanmu mk engkau lbh berbahaya ketimbang sekedar dijawab dg kata2. Kalau engkau berdusta atas nama Allah, aku pun tak semestinya berbicara denganmu."
Rasulullah SAW pun beranjak pergi dari hadapan mereka. Beliau merasa putus asa terhadap kebaikan suku Tsaqif. Beliau jg khawatir suku quraisy mengetahui bahwa Thaif pun menolak ajakan beliau sehingga beliau pun berkata kpd mereka "Apa pun yg kalian lakukan, tolong rahasiakan ini untukku."
Akan tetapi, mereka tdk mengindahkan permohonan Nabi SAW. Mereka bahkan memerintahkan penduduknya untuk berlari mengejar Rasulullah SAW untuk mengejek dan meneriakinya.
Mereka membuat dua barisan. Nabi SAW berjalan bergegas ditengah mereka. Setiap langkah beliau mereka lempari dengan batu hingga kedua kakinya mengucurkan darah, padahal beliau adalah seorang tengah baya berumur lebih dari empat puluh tahun.
Beliau berjalan hingga sampailah disebuah tempat yg aman. 
Beliau duduk dan beristirahat dibawah pohon kurma.
Kemudian beliau berdoa........

Saat berjalan dan tiba di Qarnul-Manazil

Tiba2 muncullah awan yg menaungi beliau. Kemudian pun Jibril terlihat dan memanggil Nabi SAW "Yaa Muhammad, Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan tanggapan mereka terhadapmu. Dia SWT sudah mengutus malaikat penjaga gunung untuk engkau perintah sesuai kehendakmu."
Namun sebelum beliau sempat mengucap sepatah kata malaikat penjaga gunung menyapa beliau "Assalamualayka yaa Rasulullah. Wahai Muhammad, Allah SWT mendengar ucapan kaummu kepadamu. Aku adalah malaikat penjaga gunung. Allah mengutusku kepadamu untuk kau perintah sekehendakmu."
Belum jg Nabi mengucap satu kalimat atau membuat pilihan, malaikat itu sudah mengajukan penawaran dgn berkata
"Kalau engkau mau, aku bisa menimpakan Al-Akhsyabain ke atas mereka."
*Al-Akhsyabain adalah dua gunung besar di Mekkah yaitu gunung Abu Qubais dan Qa'aiqa'an

Setelah itu, malaikat penjaga gunung itu menunggu perintah Nabi SAW. Namun ternyata Nabi SAW menjawab : "Aku ingin menunggu mereka. Sebab aku berharap Allah akan memunculkan keturunan dr mereka orang2 yg menyembah Allah dan tdk akan menyekutukanNya dengan sesuatu pun."

SubhanAllah.. Allahummashali'ala Muhammad..

Dalam jawaban yg disampaikan Rasulullah tampak sekali keribadian beliau yg mulia dan akhlak yg agung.. Rasulullah selalu berharap kebaikan untuk orang lain..


Sekedar berbagi.. Smoga menginspirasi dan bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar