Jumat, 28 Maret 2014

Menjemput Rezeki

Menjemput Rezeki

Sejak dalam kandungan setiap manusia di dunia telah ditetapkan 4 hal yaitu ajal, amal, rezeki dan nasib baik/buruknya...

untuk urusan Rezeki Allah sudah membaginya di langit dan di bumi,, selanjutnya manusia diperbolehkan bertebaran di bumi untuk mencarinya, karena manusia itu akan memperoleh apa yg dia niatkan dan kesungguhan dari yang diniatkan itu akan diuji lewat aktualisasi usaha yg dilakukannya..jadi singkatnya bisa dikatakan Rezeki itu dituliskan (ditakdirkan) untuk yg bersungguh dalam niat dan usaha mencarinya...

Rezeki itu mengalir berputar seperti siklus air...diambil oleh produsen dari bumi kemudian diolah menjadi bahan setengah jadi kemudian menjadi produk yg siap dimanfaatkan lalu kembali lagi ke langit atau ke bumi...Lalu dari setiap tahapan2 proses tersebut terjadi aliran rezeki...

Dari al-Miqdam Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri)”.

ini menunjukkan keutamaan bekerja mencari nafkah yang halal dan berusaha memenuhi kebutuhan diri dan keluarga dengan usaha sendiri. Bahkan ini termasuk sifat-sifat yang dimiliki oleh para Nabi ‘alaihimussalam dan orang-orang yang sholeh. Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Nabi Zakariya ‘alaihissalam adalah seorang tukang kayu”.

Dalam biografi imam besar Ahlus sunnah dari generasi Tabi’ut tabi’in, imam Abdullah bin Al-Mubarak,, ia mengekspor barang-barang dagangan dari negeri Khurasan ke Tanah Haram/Mekkah (untuk dijual). Maka Abdullah bin Al-Mubarak menjawab: “Sesungguhnya aku melakukan (semua) itu hanya untuk menjaga mukaku (dari kehinaan meminta-minta), memuliakan kehormatanku (agar tidak menjadi beban bagi orang lain), dan menggunakannya untuk  membantuku (menegakkan punggungku) dalam ketaatan kepada Allah”...

Aliran rezeki seharusnya menjadi manfaat yang dapat dirasakan oleh banyak orang bukan hanya dirasakan oleh segelintir orang yang menguasainya (org kikir dan rakus)... Oleh karena itu ada ZAKAT untuk mensucikan harta/rezeki (meratakan aliran rezeki) ke pihak2 yg lebih membutuhkan...



#yaa Allah, yaa muqalibalqulub tsabitqolbi aladiniik.. ingatkan diri ini yaa Allah, dengan halusnya sentuhan hidayah-Mu,, jika selama mencari rezekimu banyak terdapat sifat2 kikir dan menahan harta untuk dikeluarkan karena-Mu... ingatkan diri ini jika selama mencari rezekimu banyak terdapat sifat lalai dari menyembah-Mu...



*lamunan di kandang ayam...tiada niatan apapun,, semoga saling mengingatkan,, semoga menginspirasi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar