Jumat, 20 Juni 2025

Passion is side effect of mastery

Passion yg benar adalah ketika Anda menemukan minat keahlian setelah Anda melakukan sesuatu dalam berbagai macam hal.

Passion itu lahir dari berbagai hal yg sudah kita kerjakan, kemudian kita menemukan proses, skill/keahlian dan hasil terbaik dalam suatu hal/bidang.

Sehingga akan kurang tepat jika belum mencoba sesuatu tp mengatakan "kerja sesuai passion", cuma hanya dari sekedar melihat saja. Itu akan menjadi jebakan angan-angan.

Jadi jika sudah mengatakan passion saya ini/itu, berarti sudah tahu kelebihan/kekurangan diri sendiri dulu, kemudian sudah mencoba berbagai banyak hal, lalu akhirnya sudah menemukan bentuk skill dan hasil terbaik dalam suatu yg telah dikerjakan.

Jika ingin menemukan bentuk terbaik dari "passion" diri sendiri, maka harus keluar dari zona nyaman untuk mencoba hal2 baru, sehingga nantinya akan bisa menemukan sebenar2nya passionmu

Senin, 09 Juni 2025

Menyimpan Nilai Uang di Masa Kini: Reksadana Pasar Uang dan Pendapatan Tetap Bisa Jadi Jawaban

Di tengah kondisi finansial dunia ini yang terus berubah dan harga-harga yang makin naik tak menentu, maka menjaga nilai uang menjadi hal yang penting. Dulu, kita mungkin menyimpan uang di tabungan bank sebagai bentuk ‘simpanan aman’. Tapi kenyataannya uang yang mengendap terlalu lama malah bisa kehilangan daya belinya akibat adanya infasi.

Kalau ingin menyimpan nilai (value) uang, harus pakai cara yang lebih cerdas. Dan itulah awal saya mengenal dan mencoba reksadana pasar uang serta reksadana pendapatan tetap.

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi paling ramah untuk pemula. Dua jenis reksadana yang menurutku paling cocok untuk menyimpan nilai uang bagi orang yang sudah memiliki pekerjaan tetap yaitu:

1. Reksadana Pasar Uang

Diinvestasikan pada deposito dan surat utang jangka pendek.

Risiko rendah, nilai hampir tidak pernah turun (asli beneran). Jadi tidak takut kehilangan nilai uangnya.

Likuid alias gampang dicairkan (T+1 atau T+2 hari kerja).

Imbal hasil lebih tinggi dari hanya jadi "tabungan", bisa 4–5% per tahun.

Cocok untuk parkir dana jangka menengah-panjang, dana darurat, atau simpanan 6–12 bulan bahkan sampai dana itu butuh untuk digunakan.


2. Reksadana Pendapatan Tetap

Investasi pada obligasi/sukuk dengan tenor menengah.

Imbal hasil bisa lebih tinggi (5–7% per tahun).

Fluktuasi harga ada, tapi tidak liar seperti saham.

Cocok untuk menyimpan uang dengan target jangka menengah-panjang juga (1–3 tahun) bahkan sampai dana itu butuh untuk digunakan.


Reksadana adalah cara menyimpan uang dengan lebih cerdas. uangmu layak dijaga nilainya. Kalau kamu punya dana nganggur (belum akan dipakai), dana cadangan, atau bahkan uang yang tadinya ditujukan untuk tabungan jangka menengah, coba pikirkan ulang. Apakah kamu rela nilainya pelan-pelan tergerus inflasi? Kalau tidak, mungkin sudah saatnya pindah ke reksadana. Bukan untuk jadi kaya mendadak—tapi untuk melindungi apa yang sudah kamu miliki.

Rabu, 14 Mei 2025

Dilema Antara Driver dan Kepentingan Perusahaan Platform Layanan Digital di Indonesia

    Dalam satu dekade terakhir, kehadiran perusahaan layanan digital seperti Gojek dan Grab telah merevolusi lanskap transportasi dan jasa pengriman/logistik di Indonesia. Mereka menawarkan efisiensi, kecepatan, dan kenyamanan yang sebelumnya sulit diakses oleh masyarakat luas. Namun, di balik kemudahan itu, tersembunyi dilema yang rumit antara kepentingan bisnis perusahaan dan kesejahteraan para driver yang mereka sebut sebagai “mitra”.

    Secara hukum, para driver bukanlah karyawan tetap melainkan mitra usaha. Dengan status ini, perusahaan terbebas dari kewajiban memberikan upah minimum, tunjangan tetap, jaminan sosial, dan hak-hak ketenagakerjaan lainnya. Namun dalam praktiknya, perusahaan mengatur banyak aspek kerja driver: mulai dari algoritma penugasan, insentif, hingga sistem penalti. Ini menciptakan relasi yang kompleks—di mana perusahaan memiliki kendali ketat, namun menghindari tanggung jawab formal sebagai pemberi kerja. Meskipun sebagai mitra, tapi idealnya bermitralah yang baik, saling menguntungkan.

    Dari sisi bisnis, perusahaan platform digital dituntut untuk tumbuh memperluas ekosistem dengan cepat, menjaga keseimbangan pengeluaran dan keuntungan, dan menarik bagi investor. Untuk itu, efisiensi biaya menjadi salah satu kunci, termasuk dalam penentuan tarif jasa dan pembagian komisi dengan driver. Namun di sisi lain, para driver semakin menyuarakan kekecewaan atas rendahnya tarif, tingginya potongan komisi, dan beban kerja yang berat. Tidak jarang terjadi aksi unjuk rasa, boikot aplikasi, hingga mogok massal.

    Perusahaan berada dalam posisi dilematis: menyesuaikan skema insentif agar tetap kompetitif di mata investor, tapi juga tidak boleh mengabaikan kesejahteraan mitra sebagai penggerak utama operasional mereka. Sebab, loyalitas dan kepuasan driver berdampak langsung pada kualitas layanan dan persepsi publik. Isu sosial semacam “eksploitasi digital” atau “perbudakan modern berbasis aplikasi” dapat menjadi bumerang reputasi yang akan dibayar mahal .

    Selain itu, tekanan dari pemerintah dan masyarakat pun mulai meningkat. Banyak pihak mendorong agar status hukum driver diperjelas dan regulasi baru diterbitkan demi melindungi mereka. Beberapa negara bahkan telah mulai mengkategorikan driver aplikasi sebagai pekerja dengan hak-hak dasar tertentu. Jika arah ini diikuti di Indonesia, perusahaan harus siap menghadapi lonjakan beban biaya dan perubahan drastis dalam model operasionalnya.

    Dilema ini menunjukkan bahwa ekonomi digital tidak selalu bebas dari problematika klasik hubungan kerja. Justru, bentuk bisnis platform digital memperumit garis batas antara bekerja sebagai pegawai/karyawan dan sebagai mitra. Ke depan, perlu ada dialog jujur dan terbuka antara perusahaan,  para driver dan pemerintah sebagai regulator. Solusinya bukan semata pada regulasi atau protes, melainkan pada perumusan ulang sistem kemitraan/kepegawaian yang benar-benar adil, transparan, dan berkelanjutan.

    Sebab pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi digital hanya akan bermakna jika memberi manfaat tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga bagi mereka yang menjalankan roda di lapangan yaitu para driver.

Menjadi Kader Muhammadiyah Berarti Menjadi Manusia yang Tercerahkan

Refleksi Pascakegiatan Baitul Arqam Pegawai

Kegiatan Baitul Arqam bukan sekadar ujian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan semata tapi juga forum penguatan ideologi, pemahaman keislaman, serta pembentukan karakter dan jati diri sebagai kader persyarikatan. 

Setelah kontemplasi pascakegiatan tersebut, muncul sebuah refleksi bahwa "Menjadi kader Muhammadiyah berarti menjadi manusia yang tercerahkan." ungkapan ini merupakan refleksi dari akumulasi nilai-nilai mendasar yang diusung oleh Muhammadiyah sejak awal berdirinya.


Makna Pencerahan dalam Konteks Muhammadiyah

Muhammadiyah lahir sebagai gerakan Islam yang membawa semangat tajdid (pembaruan) dalam berbagai dimensi kehidupan umat yang mengalami kegelapan spiritual dan sosial. K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri tidak hanya membangun organisasi, tetapi juga membangun kesadaran umat untuk bangkit dari keterbelakangan berpikir, keterbelakangan sosial, dan stagnasi spiritual. Dalam konteks inilah, pencerahan berarti membangkitkan nalar kritis berkemajuan, menguatkan spiritualitas dalam ketauhidan, serta menghadirkan amal nyata bagi umat, bangsa dan alam semesta.

Seorang kader Muhammadiyah tidak cukup hanya memahami ajaran Islam secara ritual, tetapi juga harus mampu menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan pribadi, sosial, dan kebangsaan. Pencerahan adalah kemampuan untuk melihat kehidupan ini dengan dasar nilai-nilai Islam yang sebenarnya dalam mengambil sikap dan keputusan.


Menjadi Manusia yang Tercerahkan

Menjadi manusia yg tercerahkan berarti menjadi manusia yang terbuka hati dan pikirannya dengan ajaran Islam, sehingga tau mana yang benar mana yg salah, mana yang harus dilakukan mana yang tidak perlu dilakukan, mana yang baik mana yang buruk. Seorang kader tercerahkan akan selalu berupaya memperbaiki diri serta lingkungannya dengan semangat fastabiqul khairat.

Pencerahan inilah yang membedakan kader Muhammadiyah dari sekadar aktivis organisasi. Kader yang tercerahkan tidak hanya memiliki kesadaran ideologis dan spiritual yang mendalam tapi juga loyal pada struktur gerakan persyarikatan. Ia memahami bahwa keberadaannya di Muhammadiyah bukan untuk mencari kehormatan dunia, melainkan untuk berjuang menegakkan nilai Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. 

Rabu, 29 Januari 2025

Literasi dalam Kehidupan Mahasiswa

Literasi secara umum adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara efektif dalam berbagai konteks kehidupan. 

Awalnya, literasi hanya dikaitkan dengan kemampuan baca-tulis, tapi seiring dalam perjalanan waktu maknanya menjadi semakin luas.

Singkatnya makna literasi yaitu kemampuan/pemahaman/keterampilan pada bidang tertentu.

Dalam menghadapi dunia akademik dan kehidupan di era modern, mahasiswa perlu menguasai enam literasi dasar. Literasi ini bukan hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis, tapi juga membantu dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam studi, karier, maupun kehidupan sehari-hari.


Ada 6 literasi dasar yang wajib dimiliki oleh mahasiswa :

1. Literasi Membaca dan Menulis

Literasi membaca dan menulis merupakan kemampuan dasar dalam memahami teks secara mendalam dan mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan yang baik dan benar. Mahasiswa yang memiliki literasi ini akan lebih mudah dalam menyusun laporan, artikel, makalah, dan tugas akademik lainnya.

Implementasi dalam kehidupan mahasiswa:

-Menulis artikel ilmiah dan skripsi

-Menyusun laporan penelitian

-Memahami dan menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris


2. Literasi Numerik

Literasi numerik berkaitan dengan kemampuan memahami, mengolah, dan menganalisis angka, simbol, grafik, serta tabel dengan akurat. Mahasiswa yang memiliki literasi ini akan lebih mudah dalam memahami data kuantitatif dan mengambil keputusan berbasis angka.

Implementasi dalam kehidupan mahasiswa:

-Menghitung konsentrasi larutan dalam eksperimen

-Menganalisis keuntungan dan kerugian dalam bisnis

-Menghitung rata-rata nilai, jarak, kecepatan, dan durasi


3. Literasi Sains

Literasi sains adalah kemampuan memahami dan menjelaskan fenomena ilmiah secara sistematis serta mengembangkan pola pikir kritis berbasis metode ilmiah. Mahasiswa dengan literasi ini akan lebih mudah dalam memahami konsep-konsep sains yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Implementasi dalam kehidupan mahasiswa:

-Menjelaskan proses terjadinya hujan berdasarkan prinsip ilmiah

-Memahami penyebab penyakit seperti diabetes dan infeksi Covid-19

-Mampu mencari, membaca, dan memahami artikel jurnal ilmiah yang bereputasi


4. Di era teknologi yang terus berkembang, literasi digital menjadi keterampilan yang sangat penting. Literasi ini mencakup kemampuan dalam menggunakan media digital, perangkat lunak, dan berbagai program komputasi yang mendukung kegiatan akademik dan profesional.

Implementasi dalam kehidupan mahasiswa:

-Mendesain presentasi atau materi visual secara sederhana

-Mengedit video untuk keperluan akademik atau media sosial

-Mengoperasikan perangkat lunak seperti SPSS, AI, dan berbagai aplikasi lainnya

-Mengikuti perkembangan tren digital, termasuk platform hiburan dan edukasi


5. Literasi Budaya

Literasi budaya adalah kemampuan dalam memahami dan menghargai kebudayaan, baik budaya daerah maupun global. Kemampuan ini penting bagi mahasiswa agar dapat bersikap bijak dalam berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Implementasi dalam kehidupan mahasiswa:

-Mengenal dan memahami makanan khas daerah serta pakaian tradisional

-Menghargai nilai-nilai budaya dalam kehidupan sosial

-Menyesuaikan diri dengan lingkungan multikultural di kampus maupun dunia kerja


6. Literasi Finansial

Literasi finansial adalah pemahaman mengenai konsep keuangan, termasuk pengelolaan uang, investasi, dan manajemen risiko. Mahasiswa dengan literasi ini akan lebih siap dalam menghadapi tantangan finansial dan mengelola keuangannya secara bijak.

Implementasi dalam kehidupan mahasiswa:

-Memahami konsep keuntungan, kerugian, serta potensi investasi

-Mengelola keuangan pribadi dengan baik, seperti menabung dan mengatur pengeluaran

-Memulai usaha kecil atau bisnis sebagai bentuk kemandirian finansial


Dengan menguasai keenam literasi dasar ini, mahasiswa tidak hanya lebih siap menghadapi tantangan akademik, tetapi juga lebih siap dalam menjalani kehidupan setelah lulus. Literasi yang baik akan membantu dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, serta peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.