yg dpt dipelajari selama netesin telur:
1. Sabar
Setiap peristiwa terjadi karena kehendak Allah, termasuk dalam menetaskan telur ini... Allah berkehendak bahwa scara normal telur ayam akan netas selama 21 hr pada masa pengeraman. Jadi kesabaran diperlukan untuk memelihara kondisi telur sedemikian rupa sehingga embrio dalam kondisi optimum untuk tumbuh dan berkembang
2. Disiplin
Untuk netesin si telur pake mesin tetas (jd bukan dierami dikasur yaa ^_^ hehee) ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi misalnya ja ventilasi/aerasi udara harus diuteg2 pada periode awal penetasan (1/4, 1/2. 3/4 ato terbuka penuh), posisi telur jg harus dibolak-balik2 pd masa awal sampai akhir (minimal 3x shari pd selang wktu yg sama), kelembaban harus diatur juga (50-60%) dan yg puaaling penting yaitu pengaturan suhu (suhu diatur min 33 C dan max 38 C, biasanya seeh kelebihan trus jd deehh telur rebus)
Oleh karena itu kita dituntut untuk disiplin otak-atik kondisi dalam mesin tetas pada saat yg tepat
3. Teliti
Ketelitian dibutuhkan juga untuk otak atik pengaturan kondisi dalam mesin tetas. peneliti (se)harusnya teliti dan peka terhadap apa yg terjadi saat masa2 penetasan misalnya telurnya dirubung semut.. nah berarti wktu dimasukkan telurnya belum bersih, jd dibersihkan dulu pake alkohol (gak usah pake dibakar yaa ^_^). Terus diamati jg pd hari ke 3 mana yg telur fertil dan mana yg tidak fertil atau embrionya mati atau emang gk ada embrionya (ini yg favorit saya,, bisa diceplok,, itung2 ngurangi harga nasi telor). Telur fertil ada embrionya dengan pembuluh darah yg tersebar..
Selanjutnya peristiwa2 memilukan (bisa jg disebut bencana) seperti telur yg erupsi (hehe,, baca: letusan telur) ini bisa membuat gk nafsu makan sehari-semalem,, bahkan bisa muntah kecebong (lebay.. hehe).. supaya tidak terjadi hal ini seleksi telur harus betul2 teliti.. karena dalam telur trjadi reaksi metabolisme yg mengeluarkan gas, jd klo telurnya sehat gasnya terbentuknya perlahan dan akan dikeluarkan lewat pori2 kulit telur klo telurnya masuk angin ini yg harus dibuang..
4. Hati2
Kehati-hatian diperlukan terutama selama kontak fisik dengan telur terutama selama minggu awal karena embrionya masih labil,, jadi telur harus diperlakukan secara lembut..
5. Tawakal
tawakal ini diperlukan saat telur yg kita rawat ntah netas ato tidak.. jadi kita berserah kepada Allah entah itu telurnya jadi ayam jantan ato ayam betina, ayam gemuk ato ayam kurus, ayam warna hitam ato ayam warna putih, ayam pendek ato ayam tinggi, ayam kalkun ato ayam kampung (hah??) dan seterusnya.. kita harus nerima apa adanya.. gk boleh dimanipulasi datanya (hayoo..)
dari sepenggal cerita diatas itu saya jadi ingat IBU saya selama mengandung,, ^_^
Aku mencintaimu krn engkau beriman kpd Allah
Aku mencintaimu krn engkau telah merawatku sjak dlm kandungan
Aku mencintaimu krn engkau mengajarkanku bnyk hal
Aku mencintaimu krn engkau selalu melindungiku
aku mencintaimu krn senyum tulusmu
aku mencintaimu krn engkau Ibuku...
1. Sabar
Setiap peristiwa terjadi karena kehendak Allah, termasuk dalam menetaskan telur ini... Allah berkehendak bahwa scara normal telur ayam akan netas selama 21 hr pada masa pengeraman. Jadi kesabaran diperlukan untuk memelihara kondisi telur sedemikian rupa sehingga embrio dalam kondisi optimum untuk tumbuh dan berkembang
2. Disiplin
Untuk netesin si telur pake mesin tetas (jd bukan dierami dikasur yaa ^_^ hehee) ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi misalnya ja ventilasi/aerasi udara harus diuteg2 pada periode awal penetasan (1/4, 1/2. 3/4 ato terbuka penuh), posisi telur jg harus dibolak-balik2 pd masa awal sampai akhir (minimal 3x shari pd selang wktu yg sama), kelembaban harus diatur juga (50-60%) dan yg puaaling penting yaitu pengaturan suhu (suhu diatur min 33 C dan max 38 C, biasanya seeh kelebihan trus jd deehh telur rebus)
Oleh karena itu kita dituntut untuk disiplin otak-atik kondisi dalam mesin tetas pada saat yg tepat
3. Teliti
Ketelitian dibutuhkan juga untuk otak atik pengaturan kondisi dalam mesin tetas. peneliti (se)harusnya teliti dan peka terhadap apa yg terjadi saat masa2 penetasan misalnya telurnya dirubung semut.. nah berarti wktu dimasukkan telurnya belum bersih, jd dibersihkan dulu pake alkohol (gak usah pake dibakar yaa ^_^). Terus diamati jg pd hari ke 3 mana yg telur fertil dan mana yg tidak fertil atau embrionya mati atau emang gk ada embrionya (ini yg favorit saya,, bisa diceplok,, itung2 ngurangi harga nasi telor). Telur fertil ada embrionya dengan pembuluh darah yg tersebar..
Selanjutnya peristiwa2 memilukan (bisa jg disebut bencana) seperti telur yg erupsi (hehe,, baca: letusan telur) ini bisa membuat gk nafsu makan sehari-semalem,, bahkan bisa muntah kecebong (lebay.. hehe).. supaya tidak terjadi hal ini seleksi telur harus betul2 teliti.. karena dalam telur trjadi reaksi metabolisme yg mengeluarkan gas, jd klo telurnya sehat gasnya terbentuknya perlahan dan akan dikeluarkan lewat pori2 kulit telur klo telurnya masuk angin ini yg harus dibuang..
4. Hati2
Kehati-hatian diperlukan terutama selama kontak fisik dengan telur terutama selama minggu awal karena embrionya masih labil,, jadi telur harus diperlakukan secara lembut..
5. Tawakal
tawakal ini diperlukan saat telur yg kita rawat ntah netas ato tidak.. jadi kita berserah kepada Allah entah itu telurnya jadi ayam jantan ato ayam betina, ayam gemuk ato ayam kurus, ayam warna hitam ato ayam warna putih, ayam pendek ato ayam tinggi, ayam kalkun ato ayam kampung (hah??) dan seterusnya.. kita harus nerima apa adanya.. gk boleh dimanipulasi datanya (hayoo..)
dari sepenggal cerita diatas itu saya jadi ingat IBU saya selama mengandung,, ^_^
Aku mencintaimu krn engkau beriman kpd Allah
Aku mencintaimu krn engkau telah merawatku sjak dlm kandungan
Aku mencintaimu krn engkau mengajarkanku bnyk hal
Aku mencintaimu krn engkau selalu melindungiku
aku mencintaimu krn senyum tulusmu
aku mencintaimu krn engkau Ibuku...